Hal ini berkaitan dengan pandangan para teolog bahwa Anda dapat mengatakan apa yang bukan Tuhan, namun tidak (dengan mudah) mengatakan apa itu Dia.

Hal ini berkaitan dengan pandangan para teolog bahwa Anda dapat mengatakan apa yang bukan Tuhan, namun tidak (dengan mudah) mengatakan apa itu Dia.


(It connects with the theologians' point that you can say what God is not, but not (easily) what He is.)

📖 Nicholas Mosley

🌍 Inggris  |  👨‍💼 Novelis

🎂 June 25, 1923  –  ⚰️ February 28, 2017
(0 Ulasan)

Kutipan ini menyoroti aspek mendalam dari penyelidikan teologis dan filosofis: pemahaman kita tentang ketuhanan secara inheren dibatasi oleh bahasa dan kognisi manusia. Gagasan bahwa kita dapat lebih mudah mendefinisikan apa yang bukan Tuhan dibandingkan dengan apa yang Dia nyatakan selaras dengan banyak tradisi teologis, yang sering kali menekankan ketidakterbatasan dan transendensi yang ilahi. Perspektif ini sejalan dengan teologi apofatik, yang menyatakan bahwa kita memperoleh pengetahuan tentang Tuhan melalui negasi—dengan menyatakan apa yang bukan Dia—karena sifat-sifat positif cenderung tidak mampu menangkap esensi sejati-Nya. Dalam praktiknya, upaya untuk mendefinisikan secara tepat sifat Tuhan sering kali mengarah pada penyederhanaan yang berlebihan, antropomorfisme, atau penafsiran yang salah. Sebaliknya, pengakuan akan apa yang bukan Tuhan berfungsi sebagai pengingat akan keterbatasan epistemologis kita. Hal ini mengundang kerendahan hati dalam pernyataan teologis kita dan menggarisbawahi sifat misterius dari Yang Ilahi. Kita harus melakukan diskusi tentang Tuhan dengan rasa hormat dan kesadaran bahwa bahasa kita, betapapun tepatnya bahasa kita, mungkin tidak akan pernah bisa sepenuhnya mencakup realitas ketuhanan. Perspektif ini mendorong para pemikir dan penganutnya untuk fokus pada aspek moral dan relasional dari iman mereka, daripada definisi dogmatis. Hal ini juga menumbuhkan rasa keterbukaan terhadap misteri dan keilahian yang melampaui pemahaman manusia, mendorong penyelidikan dan rasa hormat yang berkelanjutan. Merangkul batasan ini juga mendorong kerendahan hati filosofis, mengingatkan kita bahwa kepastian tentang ketuhanan sulit dipahami, dan mungkin, bahwa kebenaran yang paling mendalam tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

---Nicholas Mosley---

Page views
190
Pembaruan
Desember 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.