Itu membuatnya memikirkan rasa moral musik. Dapatkah musik benar -benar memiliki kualitas moral itu sendiri, atau apakah itu diberikan ini oleh keadaan di mana ia dimainkan - dan dengan alasan di balik penampilannya. Musik dapat ditekan ke dalam dinas militer: pawai kemenangan akan bagus jika dimainkan oleh sisi kanan, dan salah jika dimainkan oleh orang -orang yang salah.


(It had made her think of the moral flavour of music. Could music really have a moral quality in itself, or was it given this by the circumstances in which it was played - and by the reasons behind its performance. Music could be pressed into military service: a triumphal march would be good if played by the right side, and wrong if played by those in the wrong.)

(0 Ulasan)

Penulis mengeksplorasi pertanyaan filosofis apakah musik memiliki kualitas moral yang melekat atau jika implikasi moralnya muncul dari konteks dan niat di balik penampilannya. Ini mengundang pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana fungsi musik dalam berbagai pengaturan dan motivasi mereka yang membuat atau mendengarkannya.

Misalnya, bagian seperti pawai kemenangan dapat dirasakan secara berbeda tergantung pada sisi yang menggunakannya. Ketika dimainkan oleh kekuatan yang sah, itu beresonansi positif, sedangkan musik yang sama dapat membangkitkan emosi negatif jika dikaitkan dengan penyebab yang tidak adil. Ini menyoroti hubungan yang kompleks antara musik, moralitas, dan keadaan sosial di sekitar penggunaannya.

Page views
27
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.