Itu pasti sebuah tipuan atau Anda tidak akan bisa melakukannya. Kita harus memiliki seorang komandan yang memiliki empati yang besar sehingga dia bisa berpikir seperti para pengacau, memahami dan mengantisipasinya. Begitu besarnya kasih sayang sehingga dia bisa memenangkan cinta bawahannya dan bekerja dengan mereka seperti mesin yang sempurna, sesempurna para pengacau. Namun seseorang dengan belas kasih sebesar itu tidak akan pernah bisa menjadi pembunuh yang kita butuhkan. Tidak pernah bisa berperang dengan keinginan untuk menang dengan cara apa pun. Jika Anda tahu, Anda tidak bisa melakukannya. Jika Anda adalah tipe orang yang akan melakukannya meskipun Anda mengetahuinya, Anda tidak akan pernah bisa memahami para pengacau dengan cukup baik.

Itu pasti sebuah tipuan atau Anda tidak akan bisa melakukannya. Kita harus memiliki seorang komandan yang memiliki empati yang besar sehingga dia bisa berpikir seperti para pengacau, memahami dan mengantisipasinya. Begitu besarnya kasih sayang sehingga dia bisa memenangkan cinta bawahannya dan bekerja dengan mereka seperti mesin yang sempurna, sesempurna para pengacau. Namun seseorang dengan belas kasih sebesar itu tidak akan pernah bisa menjadi pembunuh yang kita butuhkan. Tidak pernah bisa berperang dengan keinginan untuk menang dengan cara apa pun. Jika Anda tahu, Anda tidak bisa melakukannya. Jika Anda adalah tipe orang yang akan melakukannya meskipun Anda mengetahuinya, Anda tidak akan pernah bisa memahami para pengacau dengan cukup baik.


(It had to be a trick or you couldn't have done it. It's the bind we were in. We had to have a commander with so much empathy that he would think like the buggers, understand them and anticipate them. So much compassion that he could win the love of his underlings and work with them like a perfect machine, as perfect as the buggers. But somebody with that much compassion could never be the killer we needed. Could never go into battle willing to win at all costs. If you knew, you couldn't do it. If you were the kind of person who would do it even if you knew, you could never have understood the buggers well enough.)

📖 Orson Scott Card

🌍 Amerika  |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Bagian dari Ender's Game menyoroti paradoks pemimpin ideal yang dibutuhkan dalam perang melawan para pengacau. Hal ini menekankan perlunya seorang komandan yang memiliki empati yang mendalam, memungkinkan mereka memahami musuhnya, dan tekad yang kuat untuk menang dengan cara apa pun. Dikotomi ini menghadirkan sebuah tantangan: rasa belas kasihan yang sejati dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan sulit yang dituntut oleh perang.

Refleksi ini mengungkapkan konflik batin yang dihadapi oleh para pemimpin dalam peperangan, menggarisbawahi bahwa sifat-sifat yang diperlukan untuk meraih kemenangan sering kali bertentangan dengan kecerdasan emosional yang diperlukan untuk memahami dan mempersatukan tim seseorang. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan bahwa memiliki kebijaksanaan untuk memahami musuh secara mendalam dapat mengorbankan tekad yang diperlukan untuk mengalahkan mereka.

Page views
110
Pembaruan
Oktober 29, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.