Adalah kebenaran yang secara universal diakui bahwa seorang pria Muslim, terlepas dari kekayaannya, harus kekurangan istri perawan berusia sembilan tahun. ' Jadi dinyatakan Yassi dengan nada khusus miliknya, datar dan agak ironis, yang pada kesempatan yang jarang, dan ini adalah salah satunya, berbatasan dengan olok -olok.


(It is a truth universally acknowledged that a Muslim man, regardless of his fortune, must be in want of a nine-year-old virgin wife.' So declared Yassi in that special tone of hers, deadpan and mildly ironic, which on rare occasions, and this was one of them, bordered on the burlesque.)

📖 Azar Nafisi

 |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Dalam memoar Azar Nafisi "Reading Lolita di Teheran," karakter Yassi menghadirkan pandangan satir tentang harapan sosial seputar perkawinan dan peran gender dalam budaya Islam. Dengan menyatakan bahwa seorang pria Muslim harus menginginkan seorang istri perawan muda, ia menyoroti absurditas dan kekakuan pandangan tradisional, terutama karena mereka berkaitan dengan usia dan kemurnian. Pernyataan ini, disampaikan dengan ironi, berfungsi untuk mengkritik norma -norma yang mengatur hubungan pribadi dalam masyarakatnya.

Kutipan ini mencerminkan tema Nafisi yang lebih luas tentang kebebasan individu dan kendala yang diberlakukan oleh harapan budaya dan agama. Nada Yassi menggarisbawahi ketegangan antara keinginan pribadi dan tekanan sosial, dan penggunaan humor menjadi alat untuk kritik. Sepanjang memoar, Nafisi menavigasi dinamika kompleks ini, menawarkan wawasan tentang perjuangan yang dihadapi oleh wanita di Iran sambil menekankan kekuatan sastra untuk menantang dan melampaui narasi yang menindas.

Page views
483
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.