Jelas bahwa dia lebih tertarik pada kebahagiaan daripada di institusi pernikahan, dalam cinta dan pengertian daripada perkawinan.
(It is obvious that she is more interested in happiness than in the institution of marriage, in love and understanding than matrimony.)
Dalam Azar Nafisi "Reading Lolita di Teheran," fokusnya adalah pada eksplorasi kebahagiaan pribadi versus harapan masyarakat, terutama mengenai pernikahan. Tindakan karakter mengungkapkan prioritas pemenuhan emosional atas struktur tradisional, menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati seringkali dapat berada di luar peran konvensional.
Perspektif ini mengundang pembaca untuk merefleksikan sifat hubungan, menekankan pentingnya cinta dan pemahaman sebagai elemen kunci untuk kegembiraan pribadi, alih -alih berpegang teguh pada norma budaya perkawinan. Karya Nafisi menantang pembaca untuk mempertimbangkan apa arti kepuasan otentik dalam kehidupan mereka.