Itu adalah hal terkutuk yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Saya tidak peduli berapa banyak bulu yang dikenakan seorang pria di rambutnya, dia masih laki -laki. Salah satunya, kaki merah, menatap saya dan berkata, 'Apakah Anda pikir ini adil? Maukah Anda menandatangani kertas seperti itu? ' Dan saya tidak bisa memenuhi matanya. Itu membuatku sakit.


(it was the hardest damn thing I ever did in my life. I don't care how many feathers a man wears in his hair, he's still a man. One of them, Red Legs, looked at me and said 'do you think this is fair? Would you sign such a paper?' and I could not meet his eyes. It made me sick.)

(0 Ulasan)

Dalam "Dragon Teeth" oleh Michael Crichton, narator merefleksikan momen yang sangat menantang dalam hidup mereka, ditandai oleh dilema moral yang signifikan. Karakter tersebut mengungkapkan ketidaknyamanan yang mendalam dengan situasi tersebut, menekankan bahwa penampilan eksternal tidak mengubah sifat mendasar seseorang. Wawasan ini mengungkapkan perjuangan narator dengan harapan sosial dan pilihan etis, menyoroti ketidaknyamanan mereka dengan implikasi moral dari menandatangani hak -hak seseorang. Berat keputusan ini dapat diraba, terutama ketika dihadapkan oleh kaki merah, yang secara langsung mempertanyakan keadilan situasi. Pertemuan ini memaksa narator ke posisi introspeksi, bergulat dengan perasaan sakit dan penghindaran. Pada akhirnya, narasi menangkap kompleksitas emosi manusia ketika dihadapkan dengan pilihan -pilihan yang sulit, pembaca yang menarik untuk merefleksikan nilai -nilai mereka pada saat -saat krisis.

Dalam "Dragon Teeth" oleh Michael Crichton, narator merefleksikan momen yang sangat menantang dalam hidup mereka, ditandai oleh dilema moral yang signifikan. Karakter tersebut mengungkapkan ketidaknyamanan yang mendalam dengan situasi tersebut, menekankan bahwa penampilan eksternal tidak mengubah sifat mendasar seseorang. Wawasan ini mengungkapkan perjuangan narator dengan harapan sosial dan pilihan etis, menyoroti ketidaknyamanan mereka dengan implikasi moral dari menandatangani hak -hak seseorang.

Berat keputusan ini dapat diraba, terutama ketika dihadapkan oleh kaki merah, yang secara langsung mempertanyakan keadilan situasi. Pertemuan ini memaksa narator ke posisi introspeksi, bergulat dengan perasaan sakit dan penghindaran. Pada akhirnya, narasi menangkap kompleksitas emosi manusia ketika dihadapkan dengan pilihan -pilihan yang sulit, pembaca yang menarik untuk merefleksikan nilai -nilai mereka pada saat -saat krisis.

Page views
67
Pembaruan
Januari 28, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.