Anda akan berpikir bahwa orang -orang yang mengalami ketidakadilan akan enggan untuk menimpanya pada orang lain, namun mereka melakukannya dengan sigap. Para korban menjadi korban dengan kebenaran yang mengerikan. Ini adalah sifat fanatisme, untuk menarik dan memprovokasi perilaku yang ekstrem. Dan inilah mengapa fanatik semuanya sama, apa pun bentuk spesifik fanatisme mereka.


(You would think that people who had experienced injustice would be loath to inflict it on others, and yet they do so with alacrity. The victims become victimizers with a chilling righteousness. This is the nature of fanaticism, to attract and provoke extremes of behavior. And this is why fanatics are all the same, whatever specific form their fanaticism takes.)

(0 Ulasan)

Kutipan ini menyoroti paradoks di mana individu yang menghadapi ketidakadilan sering berakhir melanggengkannya sendiri, tampaknya tanpa ragu -ragu. Fenomena ini menggambarkan ironi yang mendalam, karena mereka yang menderita dapat berubah menjadi penindas, didorong oleh rasa kebenaran yang membenarkan tindakan mereka. Ini mencerminkan siklus di mana korban dapat membiakkan keinginan untuk membalas dendam atau balasan, yang mengarah pada kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, kutipan menunjukkan bahwa fanatisme memainkan peran penting dalam perilaku ini, karena dapat memperoleh tindakan dan tanggapan ekstrem dari individu. Terlepas dari ideologi atau keyakinan spesifik, fanatik memiliki utas umum intensitas yang memicu tindakan mereka dan ketidakadilan yang mereka lakukan. Ini memperkuat gagasan bahwa siklus viktimisasi dan penindasan adalah aspek yang meresahkan dari perilaku manusia, melampaui keadaan individu.

Page views
20
Pembaruan
Januari 28, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.