Akan sangat aneh untuk hidup di negara di mana orang -orang diam, melewati satu sama lain di jalan tanpa kata -kata, seolah takut apa yang mungkin dipikirkan atau dikatakan orang lain. Ini bukan cara Afrika, di mana orang akan memanggil dan berkomunikasi satu sama lain dari sisi jalan yang berlawanan, atau melintasi hamparan luas Bush, yang ceroboh dari siapa yang mendengar. Percakapan semacam itu dapat dilakukan oleh orang -orang yang berjalan ke arah yang berbeda, sampai suara -suara menjadi terlalu pingsan dan terlalu jauh untuk didengar dengan benar dan kata -kata ditelan oleh langit. Itu adalah cara yang baik untuk berpisah dari seorang teman, sehingga tidak tiba -tiba daripada kata -kata perpisahan yang diikuti oleh keheningan.


(It would be strange to live in a country where people were silent, passing one another in the street wordlessly, as if frightened of what the other might think or say. This was not the African way, where people would call out and converse with one another from opposite sides of a road, or across a wide expanse of bush, careless of who heard. Such conversations could be carried on by people walking in different directions, until voices grew too faint and too distant to be properly heard and words were swallowed by the sky. That was a good way of parting from a friend, so less abrupt than words of farewell followed by silence.)

(0 Ulasan)

Dalam teks, penulis kontras dengan gaya komunikasi budaya yang berbeda, khususnya menyoroti pentingnya percakapan di masyarakat Afrika. Citra orang yang berbicara secara bebas melintasi jarak menekankan rasa kebersamaan dan keterbukaan. Dalam pengaturan ini, interaksi dipandang sebagai bagian alami dari kehidupan sehari -hari, ditandai dengan dialog berkelanjutan, daripada pemisahan yang tiba -tiba yang sering menjadi ciri masyarakat yang lebih diam.

Gagasan hidup di tempat di mana keheningan berlaku digambarkan sebagai aneh dan mengerikan. Pertukaran yang hidup dalam budaya Afrika, di mana suara -suara membawa jarak dan diskusi mengalir tanpa ragu -ragu, menggambarkan hubungan yang hangat di antara individu. Pendekatan komunikasi ini mendorong hubungan dan keberangkatan yang terasa lebih cair dan kurang terisolasi, memungkinkan teman untuk berpisah dengan rasa koneksi yang berkelanjutan daripada keheningan yang mencolok.

Page views
29
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.