Jake tidak pernah merasa bodoh karena menepati janji. Dia telah memecahkan banyak orang lain yang seharusnya dia simpan. Kenapa dia menyimpannya yang seharusnya dia patah?
(Jake had never felt like such a fool for keeping a promise. He'd broken plenty of others he should have kept. Why had he kept one he should have broken?)
Dalam buku "Batas Waktu" oleh Randy Alcorn, Jake mengalami penyesalan yang mendalam karena menghormati janji yang sekarang dia lihat sebagai sesat. Dia merenungkan keputusan masa lalunya, mengakui bahwa dia sering gagal menegakkan janji -janji yang benar -benar penting, namun dia berpegang teguh pada yang ini yang dia yakin seharusnya dia abaikan. Konflik ini menuntunnya untuk mempertanyakan nilai -nilai dan makna komitmennya.
Perasaan kebodohannya menyoroti perjuangan umum antara kesetiaan dan kepraktisan. Konflik internal Jake menekankan bobot janji dan kesulitan menavigasi kewajiban moral, mendorong pembaca untuk mempertimbangkan kompleksitas kepercayaan dan konsekuensi dari komitmen mereka.