Sama seperti kehidupan yang terbuat dari hari -hari, demikian juga hari -hari yang terbuat dari saat -saat. Kehidupan yang dijalani dengan baik ditanam dengan kuat di tanah manis saat -saat. Mark Nepo adalah seorang tukang kebun di tanah ini; Ia menanam benih rahmat yang hanya tumbuh di tanah perhatian penuh kasih dan waktu yang penuh perhatian. Kami menerima berkah kehidupan terdalam ketika kita jatuh cinta dengan momen-momen seperti itu-dan Markus menunjukkan kepada kita bagaimana jatuh cinta secara mendalam dan dengan ditinggalkan.
(Just as a life is made of days, so are days made of moments. A life well lived is firmly planted in the sweet soil of moments. Mark Nepo is a gardener in this soil; he plants seeds of grace that grow only in the soil of loving attention and mindful time. We receive the deepest blessings of life when we fall in love with such moments-and Mark shows us how to fall in love deeply and with abandon.)
Dalam "The Book of Awakening," Mark Nepo menekankan pentingnya momen dalam kehidupan kita sehari -hari, menyamakan kehidupan dengan serangkaian hari yang terdiri dari momen yang tak terhitung jumlahnya. Dia menyarankan bahwa kehidupan yang memuaskan berakar pada perhatian dan penghargaan yang kami berikan pada contoh -contoh singkat ini. Dengan menghargai setiap momen, kami menumbuhkan kehidupan yang tumbuh subur dalam kegembiraan dan makna.
Nepo berfungsi sebagai panduan dalam perjalanan ini, mengajari kita untuk merangkul keindahan masa kini. Dia percaya bahwa melalui perhatian dan perhatian penuh kasih, kita dapat memelihara benih anugerah dalam diri kita. Dengan jatuh cinta pada setiap momen, kami membuka kunci berkat yang mendalam yang ditawarkan kehidupan, pada akhirnya mengarah ke keberadaan yang lebih kaya dan lebih bersemangat.