Empati adalah hati Gasby, seperti banyak novel lainnya. Tidak ada yang lebih terikat daripada menjadi buta dalam menghadapi masalah dan rasa sakit orang lain.


(Empathy is Gasby's heart, like many other novels. There is nothing more reproven than being blind in the face of the problems and pains of others.)

📖 Azar Nafisi

 |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Dalam Azar Nafisi "Reading Lolita in Teheran: A Memoir in Books," Empati muncul sebagai tema sentral, mirip dengan perannya dalam banyak karya sastra. Karakter dalam narasi ini menunjukkan pentingnya memahami dan mengakui perjuangan yang dihadapi oleh orang lain, menekankan bahwa menutup mata buta terhadap rasa sakit seseorang adalah salah satu kekurangan yang paling dikritik. Nafisi berpendapat bahwa koneksi sejati dan pemahaman berasal dari kemampuan kita untuk berempati dengan orang -orang di sekitar kita.

Eksplorasi empati ini sangat penting tidak hanya dalam literatur tetapi juga dalam kehidupan nyata. Nafisi menyarankan agar mengenali dan mengatasi kesulitan yang ditanggung orang lain menumbuhkan hubungan manusia yang lebih dalam. Kebutuhan akan empati menjadi lebih jelas di lingkungan yang menindas, di mana kecenderungan untuk mengabaikan penderitaan orang lain dapat menyebabkan pemutusan yang lebih mendalam di antara orang -orang. Intinya, narasi menggambarkan bahwa empati sangat penting untuk pertumbuhan individu dan solidaritas kolektif.

Page views
46
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.