John kecil, yang memperhatikannya berdiri di samping kakaknya, setengah menatap dengan sikap Cecil yang dulu dan setengah terhibur oleh kata-kata Robin, sejenak melihat bagaimana rasanya menjadi adik perempuan Will. Beberapa dari apa yang dia kuasai, dan beberapa dari apa yang dia buruk, sebagai muridnya, menjadi jelas baginya pada saat itu; dan ada hal lain yang juga menjadi jelas baginya, tapi dia mengesampingkannya begitu cepat hingga dia membiarkan dirinya sendiri tidak menyadarinya.
(Little John, watching her standing next to her brother, half-glowering in the old Cecil manner and half-comforted by Robin's words, saw for a moment what it had been like for her as Will's litter sister. Some of what she was good at, and some of what she was bad at, as his pupil, came clear to him in that moment; and something else came clear to him too, but he set it aside so quickly that he allowed himself not to recognize it for what it was.)
Dalam adegan tersebut, Little John mengamati momen antara saudara perempuan dan saudara laki-lakinya, mengingatkan pada dinamika yang dia alami bersama Will. Refleksi ini memungkinkan dia untuk sementara waktu memahami perjuangan dan kekuatannya sebagai seorang murid, menjelaskan kompleksitas hubungan mereka. Wawasannya berfungsi untuk memperdalam pemahamannya tentang karakternya, mengungkap ikatan yang sering kali tersembunyi di bawah permukaan.
Namun, saat kesadaran ini menyadarkannya, dia juga menemukan kebenaran lain tentang hubungan mereka, kebenaran yang secara naluri dia pilih untuk diabaikan. Keputusan ini menyoroti konflik internalnya dan kesulitan dalam menghadapi emosi yang lebih dalam yang mungkin belum siap dia hadapi. Momen kejelasan seperti itu sering kali menimbulkan kerumitan dalam hubungan, dan keengganan Little John untuk mengakui kebenaran ini menunjukkan banyak hal tentang perjalanan karakternya.
