Dalam Philip K. Dick "Do Androids Dream of Electric Sheep?", Hubungan antara cinta dan seks dieksplorasi dengan cara yang kompleks. Pernyataan "Cinta adalah nama lain untuk seks" menunjukkan bahwa kedua konsep tersebut saling terkait, menyiratkan bahwa koneksi emosional sering dapat dikurangi menjadi keinginan fisik. Perspektif ini mengundang pembaca untuk mempertimbangkan sifat hubungan manusia di dunia di mana empati dan hubungan sejati semakin dipertanyakan.
Novel ini menimbulkan pertanyaan etis tentang keaslian perasaan dalam masyarakat yang penuh dengan makhluk buatan. Ini menantang pembaca untuk berpikir tentang apa artinya mencintai dan bagaimana hubungan seksual dapat mencerminkan ikatan emosional yang lebih dalam atau berfungsi sebagai fungsi biologis belaka. Pekerjaan Dick pada akhirnya mendorong refleksi pada esensi kemanusiaan dan keintiman di dunia yang maju secara teknologi.