Cinta itu seperti hujan; Mungkin ada periode kekeringan ketika tampaknya cinta tidak akan pernah kembali, tidak akan pernah membuat kehadirannya terasa lagi. Pada masa -masa seperti itu, hati bisa mengeras, tetapi kemudian, saat kekeringan pecah, demikian juga cinta yang tiba -tiba muncul, dan sembuh dengan cepat dan sepenuhnya seperti hujan dapat menyembuhkan tanah yang kering.
(Love was like rain; there could be periods of drought when it seemed that love would never return, would never make its presence felt again. In such times, the heart could harden, but then, just as droughts broke, so too could love suddenly appear, and heal just as quickly and completely as rain can heal the parched land.)
Kutipan dari Alexander McCall Smith "Precious and Grace" menggunakan metafora hujan untuk menggambarkan sifat cinta. Ini menggambarkan bagaimana cinta terkadang terasa langka, menyerupai kekeringan di mana tampaknya tidak ada dan tidak terjangkau. Selama masa -masa sulit ini, hati seseorang dapat menjadi keras, mencerminkan ketidakmampuan tanah kering untuk memelihara kehidupan.
Namun, sama seperti hujan akhirnya akan meringankan kekeringan, cinta dapat kembali secara tak terduga dan membawa penyembuhan. Kebangkitan kasih sayang yang tiba -tiba ini dapat memulihkan semangat seseorang, seperti bagaimana hujan menghidupkan kembali bumi yang kering. Siklus ketidakhadiran dan pengembalian cinta adalah proses alami yang pada akhirnya merevitalisasi lanskap emosional kita.