Kutipan "Hanya orang miskin yang cacat demi kehormatan" dari buku Naguib Mahfouz "New Cairo" menunjukkan bahwa rasa kehormatan yang kuat dapat menjadi beban yang terutama mempengaruhi mereka yang memiliki sumber daya terbatas. Bagi orang kaya, kehormatan mungkin menjadi masalah reputasi atau status sosial yang tidak secara signifikan menghambat keberhasilan atau kenyamanan mereka. Sebaliknya, mereka yang berjuang secara finansial mungkin menemukan bahwa komitmen mereka untuk menghormati membatasi peluang dan pilihan mereka dalam hidup, membuat kelangsungan hidup semakin menantang.
Pernyataan ini mencerminkan hubungan yang kompleks antara status sosial ekonomi dan nilai -nilai pribadi. Sementara kehormatan bisa menjadi kualitas yang mulia, itu juga bisa menjadi kendala ketika seseorang dihadapkan dengan keputusan sulit dalam hidup. Eksplorasi Mahfouz tentang tema ini menyoroti bagaimana tekanan sosial seputar kehormatan dapat secara tidak proporsional berdampak rentan, pada akhirnya membentuk pengalaman dan prospek mereka dengan cara yang tidak dapat dengan mudah mereka lepas.