Dalam "The Kalahari Typing School for Men," protagonis menghargai sumber daya dan efisiensi. Dia dikhususkan untuk memaksimalkan kegunaan dari setiap sumber daya yang ada, percaya bahwa semuanya, termasuk mesin, layak untuk digunakan untuk potensi penuh. Perspektif ini menyoroti komitmennya terhadap kepraktisan dan penghinaannya akan pemborosan.
Filosofinya mencerminkan sikap yang lebih luas terhadap keberlanjutan dan konsumsi yang penuh perhatian. Dengan mengadvokasi penggunaan barang yang berkelanjutan sampai mereka sepenuhnya kelelahan, ia mewujudkan pola pikir yang memprioritaskan kreativitas dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya, mempromosikan budaya yang menghormati apa yang masih dapat melayani suatu tujuan.