Dia membayangkan bagaimana rasanya memiliki pikiran Charlie - untuk percaya bahwa sepatu merah lebih cepat daripada sepatu lainnya; Untuk percaya, seperti yang dia lakukan, bebek itu bisa mengendarai mesin pemadam kebakaran dan bahwa babi membangun rumah dari batu bata dan jerami. Ada banyak orang yang bukan tiga dan tiga perempat yang mempercayai hal-hal yang sama-sama tidak masuk akal ... dan kapan harus berperang atas mereka.


(She imagined what it must be like to have Charlie's mind - to believe that red shoes are faster then other shoes; to believe, as he did, that ducks could drive fire engines and that pigs built houses out of bricks and straw. There were plenty of people who weren't three-and-three-quarters who believed equally implausible things...and when to war over them.)

(0 Ulasan)

Narator merefleksikan sifat aneh dari keyakinan Charlie, seperti berpikir sepatu merah lebih cepat atau bahwa bebek memiliki kemampuan untuk mengendarai mesin pemadam kebakaran. Gagasan fantastik ini menyoroti kepolosan dan kreativitas pikiran anak, kontras dengan keyakinan kaku yang sering dipegang oleh orang dewasa.

Selain itu, teks menunjukkan bahwa orang dewasa bahkan dapat merangkul ide -ide yang sama -sama absurd, kadang -kadang mengarah ke konflik. Ini menekankan komentar yang lebih dalam tentang sifat manusia, di mana keyakinan yang berbeda dapat menghasilkan perselisihan, mengingatkan kita akan pentingnya imajinasi dan pikiran terbuka.

Page views
23
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.