Bukankah dia ingin tahu tentang sesuatu yang telah terjadi pada ibunya, itu akan terjadi pada istrinya, saudara perempuannya, putrinya dan, aku melanjutkan dengan kasar, jika dia berselingkuh, bahkan dengan majikannya?
(Shouldn't he want to know about something that has happened to his mother, that will happen to his wife, his sisters, his daughter and, I went on morosely, if ever he has an affair, even to his mistress?)
Dalam memoarnya "Reading Lolita di Teheran," Azar Nafisi merefleksikan dampak mendalam dari hubungan pribadi dan norma -norma sosial. Dia menimbulkan pertanyaan penting tentang empati dan kesadaran, merenungkan mengapa seseorang tidak berusaha memahami perjuangan dan pengalaman anggota keluarga perempuan. Kontemplasi ini menyoroti tema yang lebih luas dari mengabaikan masalah perempuan, menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap tantangan gigih yang mereka hadapi sepanjang hidup mereka.
Selain itu, pikiran Nafisi meluas ke implikasi ketidakpedulian dalam kehidupan karakter pria, menunjukkan bahwa ketidaktahuan tentang perjuangan perempuan juga dapat memengaruhi hubungan dan transaksi mereka di masa depan. Ini berfungsi sebagai kritik terhadap dinamika sosial dan harapan mengenai gender, mendesak pembaca untuk mempertimbangkan pentingnya memahami pengalaman wanita dalam berbagai peran, dari ibu hingga pasangan romantis yang potensial.