Saya merasa seperti saya membiarkan cinta melewati saya. Bahwa saya tidak merawatnya. Saya tidak bisa melakukannya. Saya tidak melepas daun mati. Saya melihatnya lahir, tumbuh dan menghasilkan buah yang indah yang saya tidak memiliki tindakan pencegahan untuk diurus sehingga akan bereproduksi selamanya. Tidak, saya menjatuhkannya di tanah dan membiarkannya membusuk.
(I feel like I let love pass me by. That I didn't take care of him. I couldn't do it. I didn't remove the dead leaves. I saw it born, grow and bear a beautiful fruit that I did not have the precaution to take care of so that it would reproduce forever. No, I dropped it in the ground and allowed it to rot.)
Kutipan mencerminkan rasa penyesalan yang mendalam dan merindukan cinta yang hilang. Pembicara merasa seolah -olah mereka gagal memelihara hubungan yang berpotensi berkembang dan berkembang. Citra tidak cenderung ke tanaman menunjukkan pengabaian dan konsekuensi yang berasal dari tidak secara aktif berusaha untuk melestarikan sesuatu yang berharga, yang mengarah pada rasa kehilangan dan kesedihan untuk peluang yang terlewatkan.
Selain itu, metafora membiarkan sesuatu yang indah membusuk menggambarkan rasa sakit menyaksikan cinta berkurang karena tidak adanya tindakan. Perbandingan cinta dengan tanaman yang berbuah menekankan pentingnya perawatan dan perhatian dalam hubungan. Pada akhirnya, refleksi pembicara menyampaikan pesan yang kuat tentang perlunya menghargai dan memelihara cinta sebelum terlambat.