Seseorang yang selalu hidup dengan jadwal pesawat di laci hidup di kalender yang sedikit berbeda.
(Someone who lives always with a plane schedule in the drawer lives on a slightly different calendar.)
Dalam karyanya, "Selamat tinggal untuk semua itu," Joan Didion mengeksplorasi konsep kehidupan yang hidup sesuai dengan jadwal yang direncanakan versus merangkul spontanitas. Kutipan mencerminkan gagasan bahwa individu yang terus -menerus merencanakan ke depan sering kali merasakan waktu dan kehidupan secara berbeda dari mereka yang hidup lebih bebas. Pendekatan terstruktur ini dapat menyebabkan pemutusan dari saat ini, karena mereka memprioritaskan peristiwa di masa depan daripada pengalaman langsung.
Pernyataan Didion mendorong pembaca untuk mempertimbangkan dampak perencanaan yang kaku pada pengalaman dan hubungan pribadi. Ini menunjukkan bahwa sementara memiliki jadwal dapat memberikan struktur, itu juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk sepenuhnya terlibat dengan ketidakpastian kehidupan dan spontanitas. Pada akhirnya, kutipan berfungsi sebagai pengingat keseimbangan antara perencanaan dan hidup pada saat ini.