Dalam "Trilogy Princess Lengkap," penulis Jean Sasson mengeksplorasi kehidupan wanita di Arab Saudi, dengan fokus pada karakter Putri Sultana dan perjuangannya melawan norma -norma sosial. Narasinya kaya dengan kedalaman emosional, terutama karena menyoroti kompleksitas hubungan keluarga dan dampak harapan budaya pada kehidupan wanita. Sepanjang trilogi, tema ketahanan dan harapan muncul, menggambarkan kedua tantangan yang dihadapi dan kekuatan yang ditemukan dalam persatuan di antara wanita.
Momen pedih dalam cerita mengingatkan kutipan dari Kahlil Gibran, mengingatkan pembaca bahwa kematian sering dilihat melalui lensa yang berbeda. Protagonis merenungkan kehadiran ibunya di akhirat, membayangkannya bersatu kembali dengan orang -orang terkasih, menekankan rasa kenyamanan dan kesinambungan. Pikiran ini membangkitkan hubungan yang mendalam dengan ikatan keluarga dan keyakinan bahwa cinta melampaui bahkan finalitas kematian, melukis gambar kesedihan dan penghiburan.