Malam itu, meskipun saya lelah dengan hari itu, saya naik ke atap lagi .... ujung jari saya bersandar ringan di rel kayu. Saya tidak bisa tahu apakah bintang -bintang itu sama satu sama lain, tetapi jika mereka, maka yang redup harus jauh dan lebih jauh, dan menuju pencapaian itu saya melemparkan jiwa saya.


(That night, though I was weary with the day, I took to the roof again.... My fingertips rested lightly on the wooden rail. I could not know if stars were equal to each other, but if they were, then the dim ones must be far and farther away, and toward those reaches I hurled my soul.)

(0 Ulasan)

Dalam Sena Jeter Naslund "Ahab's Wife, atau The Star-Gazer," sang protagonis merenungkan keindahan dan misteri langit malam. Meskipun merasa lelah sejak hari itu, dia naik ke atap, mencari penghiburan di antara bintang -bintang. Sentuhan halus pada rel kayu melambangkan hubungannya dengan alam semesta yang tak terbatas, di mana masing -masing bintang memiliki signifikansi. Dia merenungkan jarak bintang -bintang redup, merenungkan apakah mereka berbagi kesetaraan dengan yang lebih terang.

Momen ini menjadi metafora untuk kerinduan dan aspirasinya sendiri, karena ia secara metaforis melemparkan jiwanya ke arah luasnya. Ini menangkap pencariannya untuk memahami dan hubungan yang lebih dalam dengan Cosmos, mengungkapkan keinginan terdalamnya dan kemungkinan besar yang dimiliki kehidupan. Melalui citra ini, Naslund dengan indah menggambarkan perjalanan refleksi dan harapan protagonis.

Page views
55
Pembaruan
Januari 28, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.