Bukan itu sebabnya dia menerima pekerjaan ini. Dia telah menerimanya karena seseorang perlu bersedia berdiri dan melakukan hal yang benar untuk bangsa, tidak peduli berapa biaya pribadi.
(That wasn't why he had accepted this job. He had accepted it because someone needed to be willing to stand up and do the right thing for the nation, no matter what the personal cost.)
Protagonis "Backlash" oleh Brad Thor merefleksikan motivasinya untuk menerima perannya. Dia mengakui bahwa keputusan itu tidak didorong oleh keuntungan atau ambisi pribadi, melainkan oleh rasa kewajiban untuk menegakkan nilai -nilai bangsa. Komitmennya untuk melakukan hal yang benar menonjol sebagai tema sentral, menekankan pentingnya tidak mementingkan diri sendiri dalam kepemimpinan.
Sentimen ini menyoroti kewajiban moral yang lebih dalam yang melampaui prioritas individu. Karakter memahami bahwa membuat pengorbanan untuk kebaikan yang lebih besar sangat penting, terutama pada saat krisis. Kesediaannya untuk menghadapi kesulitan pribadi demi keadilan memperkuat fokus narasi pada integritas dan pilihan berani yang diperlukan untuk melindungi cita -cita negara.