Tangan sang pengrajin, "kata Paul," memiliki Wu, dan membiarkan Wu itu mengalir ke bagian ini. Mungkin dia sendiri hanya tahu bahwa karya ini memuaskan. Itu lengkap, Robert. Dengan merenungkannya, kita mendapatkan lebih banyak diri kita sendiri.
(The hands of the artificer," Paul said, "had wu, and allowed that wu to flow into this piece. Possibly he himself knows only that this piece satisfies. It is complete, Robert. By contemplating it, we gain more wu ourselves.)
Dalam "The Man in the High Castle," Paul merenungkan pentingnya karya artisanal yang dibuat oleh pembuat yang terampil. Dia percaya bahwa pengrajin menanamkan item dengan 'Wu,' sebuah konsep yang mewujudkan kualitas yang mendalam dan hampir mistis yang melampaui fungsionalitas belaka. Penciptaan bukan hanya produk keahlian tetapi juga kapal yang menyampaikan esensi dari niat pembuatnya, memberikan kepuasan dan kelengkapan kepada pencipta dan pengamat.
Paul menyarankan bahwa dengan terlibat dengan seni seperti itu, pemirsa dapat meningkatkan pengalaman 'Wu.' Karya ini berfungsi sebagai portal untuk kontemplasi yang lebih dalam, memungkinkan mereka yang menghargainya untuk terhubung dengan lapisan keberadaan dan kreativitas yang lebih dalam. Interaksi antara karya seni dan pengamat ini menyoroti nilai intrinsik seni dalam memperkaya pemahaman dan apresiasi kehidupan kita sendiri.