Orang -orang biasa di Afrika cenderung tidak memiliki ruang di hati mereka karena kebencian. Mereka kadang -kadang bodoh, seperti orang -orang di mana saja, tetapi mereka tidak menanggung dendam, seperti yang ditunjukkan oleh Mandela kepada dunia.
(The ordinary people of Africa tended not to have room in their hearts for hatred. They were sometimes foolish, like people anywhere, but they did not bear grudges, as Mr Mandela had shown the world.)
Dalam "Moralitas untuk Gadis Cantik," Alexander McCall Smith menyoroti sifat penuh kasih dari orang -orang biasa di Afrika, menekankan kecenderungan mereka untuk menghindari menyimpan kebencian. Terlepas dari kebodohan mereka sesekali, yang merupakan sifat manusia yang umum, mereka mencontohkan roh yang memaafkan. Sikap ini mencerminkan perspektif budaya yang lebih luas yang menghargai harmoni atas kebencian, menggambarkan bagaimana orang -orang ini memilih untuk hidup tanpa memegang dendam.
Mr. Mandela berfungsi sebagai simbol yang kuat dari etos ini, menunjukkan kepada dunia bahwa pengampunan dan pemahaman dapat menang atas permusuhan. Warisannya mencontohkan keyakinan bahwa seseorang dapat naik di atas keluhan pribadi dan kolektif. Penggambaran McCall Smith tentang komunitas Afrika menunjukkan kebijaksanaan yang mendalam dalam pendekatan mereka terhadap konflik dan hubungan, memprioritaskan cinta dan rekonsiliasi daripada kepahitan yang masih ada.