Masa lalu sudah berakhir, dan masa depan tidak diketahui. Kita dapat tinggal di dunia yang dibayangkan kemarin dan besok jika kita memilihnya. Tetapi semakin kita melakukannya, semakin kita kehilangan kehidupan itu sendiri seperti yang terjadi, momen demi momen, dan semakin kita gagal untuk menyadari siapa kita sebenarnya, dari waktu ke waktu.
(The past is over, and the future is unknown. We can dwell in the imagined worlds of yesterday and tomorrow if we so choose. But the more we do so, the more we miss out on life itself as it is happening, moment by moment, and the more we fail to realize who we actually are, moment by moment.)
Inti dari kutipan ini menekankan pentingnya hidup di masa sekarang daripada tersesat dalam kenangan masa lalu atau kekhawatiran tentang masa depan. Ketika kita disibukkan dengan apa yang telah atau apa yang mungkin terjadi, kita mengabaikan kekayaan pengalaman kita saat ini. Fiksasi ini dapat menghalangi pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita.
Lama Surya Das menyarankan bahwa dengan sepenuhnya terlibat dengan setiap momen, kita bisa mendapatkan rasa identitas kita yang lebih jelas dan realitas kehidupan yang terungkap. Undangannya adalah untuk merangkul yang sekarang, karena memegang kunci untuk hidup otentik dan penemuan diri. Berfokus pada masa kini memungkinkan kita untuk menghargai kehidupan lebih dalam dan terhubung dengan diri kita yang sebenarnya.