Dunia fisik-dunia batu dan batu bata yang acuh tak acuh terhadap penderitaan kita, pada drama kita, pikirnya. Bahkan medan perang bisa damai, bisa menjadi tempat bagi bunga untuk tumbuh, bagi anak -anak untuk bermain; Kenangan, kesedihan, ada di dalam diri kita, bukan bagian dari dunia tentang kita.


(The physical world-the world of stone and brick-is indifferent to our suffering, to our dramas, she thought. Even a battlefield can be peaceful, can be a place for flowers to grow, for children to play; the memories, the sadness, are within us, not part of the world about us.)

(0 Ulasan)

Dalam "Banding yang tidak umum awan," sang protagonis merefleksikan ketidakpedulian dunia fisik. Bumi, terdiri dari batu dan batu bata, tetap tidak terpengaruh oleh penderitaan manusia dan kekacauan emosional. Ini menunjukkan bahwa alam melanjutkan jalannya terlepas dari pengalaman manusia, menyoroti kontras yang mencolok antara perjuangan internal kita dan realitas eksternal.

Karakter mengamati bahwa bahkan tempat -tempat yang ditandai oleh konflik, seperti medan perang, dapat berubah menjadi lingkungan yang tenang di mana kehidupan berkembang. Dualitas ini menekankan bahwa sementara kita membawa kenangan dan kesedihan di dalam diri kita, dunia di luar tidak secara inheren dibentuk oleh drama pribadi kita. Ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kedamaian dan keindahan dapat muncul dari konteks yang paling menyedihkan sekalipun.

Page views
26
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.