Kekuatan pertanyaan ada dalam pertanyaan itu sendiri? Dia telah mengajarinya bahwa seseorang harus membiarkan pertanyaan tetap ada di pikiran karena seseorang dapat menikmati anggur di lidah, dan dia memperingatkan bahwa terburu -buru untuk menjawab dapat mengurangi semua peluang wawasan. Memang, jika seseorang terus -menerus menghindari pertanyaan dengan mencoba menjawabnya segera, ketidaksabaran seperti itu akan menjadi penghalang di jalan menuju pengetahuan yang lebih besar tentang diri sendiri.
(the power of the question was in the question itself? He'd taught her that one must let a question linger in the mind as one might savor wine on the tongue, and he'd cautioned that a rush to answer could diminish all chance of insight. Indeed, if one continually avoided questions by trying to answer them immediately, such impatience would become a barrier on the path to greater knowledge of oneself.)
Inti dari sebuah pertanyaan terletak pada kemampuannya untuk memancing pemikiran dan refleksi. Karakter mengajarkan bahwa memungkinkan pertanyaan beresonansi dalam pikiran seseorang dapat menyebabkan wawasan yang lebih dalam, mirip dengan menikmati rasa anggur yang rumit. Bergegas untuk menemukan jawaban dapat merusak potensi pemahaman dan pencerahan yang sebenarnya.
Selain itu, ketidaksabaran untuk menjawab ini dapat menghambat pertumbuhan dan pengetahuan pribadi. Dengan menghindari keterlibatan yang lebih dalam dengan pertanyaan, individu mungkin kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka sendiri, pada akhirnya membatasi kesadaran diri dan pemahaman mereka tentang ide-ide kompleks.