The Times, yang kehebatan editorialnya mendekati sembelit yang traumatis, berusaha menyembunyikan kegembiraannya di balik kesedihan yang pura-pura karena ada pegawai negeri lain yang terjebak dalam kecelakaan seksual; mereka bahkan tidak repot-repot menggunakan kata dugaan.


(The Times, whose editorial portentousness approached traumatic constipation, tried to suppress its glee under the bushel basket of feigned sadness that another civil servant had been caught in a sexual misadventure; they hadn't even bothered to use the word alleged.)

(0 Ulasan)

Dalam "Silken Prey", penulis John Sandford mengkritik gaya editorial The Times, menganggapnya terlalu serius dan kaku. Ungkapan "sembelit yang parah" menunjukkan bahwa berita surat kabar sering kali tidak wajar, sehingga menyebabkan ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi yang tulus. Alih-alih menanggapi berita tentang skandal pegawai negeri dengan kesedihan yang pantas, The Times menutupi kegembiraannya di balik pura-pura kesedihan, sehingga mengungkapkan kontradiksi dalam sikap editorialnya.

Selain itu, tidak adanya kata "dugaan" menunjukkan bahwa publikasi tersebut terburu-buru dalam menilai, menunjukkan kecenderungan untuk menerima klaim sebagai fakta tanpa pertimbangan yang cermat. Kritik ini mencerminkan komentar yang lebih luas mengenai praktik media, yang menekankan bagaimana pemberitaan sensasional dapat menutupi kompleksitas kebenaran dan keadilan dalam jurnalisme. Pengamatan tajam Sandford menyoroti kelemahan media dalam menangani isu-isu sensitif.

Page views
36
Pembaruan
Januari 21, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.