Ada jeda panjang saat dia membenci semua orang tanpa memihak: Tor karena berperilaku seperti anak petani yang ayam peliharaannya baru saja dihina; ayahnya, karena sikapnya yang sangat raja; dan Perlith karena menjadi Perlith.

Ada jeda panjang saat dia membenci semua orang tanpa memihak: Tor karena berperilaku seperti anak petani yang ayam peliharaannya baru saja dihina; ayahnya, karena sikapnya yang sangat raja; dan Perlith karena menjadi Perlith.


(There was a long pause while she hated everyone impartially: Tor for behaving like a farmer's son whose pet chicken has just been insulted; her father, for being so immovably kingly; and Perlith for being Perlith.)

(0 Ulasan)

Tokoh protagonis mengalami momen frustrasi dan kebencian yang mendalam terhadap beberapa individu dalam hidupnya. Dia merasakan campuran rasa jijik terhadap Tor, yang bereaksi membela diri atas penghinaan sepele, serta terhadap ayahnya, yang sikap kerajaannya tampak pantang menyerah. Ketegangan ini menyoroti rasa keterasingannya dan beban ekspektasi yang ditanggungnya karena warisan leluhurnya.

Selain itu, kekesalannya meluas ke Perlith, yang mencerminkan ketidakpuasannya yang lebih luas terhadap orang-orang di sekitarnya. Konflik batin ini menunjukkan perjuangan untuk mendapatkan identitas di tengah tekanan dari didikan kerajaan dan dinamika kompleks dengan teman-temannya, yang merupakan elemen kunci dari perkembangan karakternya dalam "The Hero and The Crown."

Page views
132
Pembaruan
November 01, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.