Ada antusiasme terhadap desa Caliban, namun dengan cepat menghilang ketika masyarakat mempertimbangkan sekolah desa di masa depan dan seperti apa maskotnya.
(There was some enthusiasm for a Caliban village, but it quickly dissipated when people contemplated a future village school and what the mascot might look like.)
Ide pembentukan desa Caliban awalnya memicu kegembiraan di kalangan masyarakat. Mereka membayangkan sebuah komunitas yang penuh dengan potensi dan inovasi, namun semangat tersebut memudar ketika mereka mulai memikirkan pertimbangan-pertimbangan praktis, seperti pendirian sekolah desa.
Salah satu kekhawatiran yang signifikan adalah konsep maskot sekolah, yang menimbulkan ketidakpastian dan keraguan. Pergeseran fokus dari kemungkinan-kemungkinan imajinatif ke rincian logistik yang serius mengungkap kompleksitas dalam membangun komunitas baru dan menyoroti tantangan dalam membayangkan identitasnya.