Tidak ada artikulasi publik tentang penghinaan ini, jadi kami berlindung dalam kesempatan yang tidak disengaja untuk menenun kebencian dan kebencian kami ke dalam cerita -cerita kecil yang kehilangan dampaknya segera setelah diceritakan.
(There were no public articulations of these humiliations, so we took refuge in accidental occasions to weave our resentments and hatreds into little stories that lost their impact as soon as they were told.)
Dalam "Reading Lolita di Teheran," Azar Nafisi merefleksikan perjuangan pribadi yang dihadapi oleh wanita di bawah rezim yang menindas di Iran. Karakter sering merasa menantang untuk menyuarakan kekecewaan dan penghinaan mereka di depan umum, yang mengarah pada rasa isolasi. Sebaliknya, mereka menggunakan perasaan mereka di saat -saat pribadi, membuat narasi yang dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan. Namun, kisah -kisah ini cenderung kehilangan arti pentingnya begitu mereka dibagikan. Memoar Nafisi menggambarkan bagaimana seni dan sastra menjadi tempat perlindungan bagi para wanita ini, memungkinkan mereka untuk menghadapi kenyataan mereka secara tidak langsung. Tindakan mendongeng berfungsi sebagai outlet terapeutik, meskipun sering terasa tidak memadai dalam menghadapi penindasan yang sedang berlangsung. Dengan cara ini, literatur memungkinkan mereka untuk merebut kembali suara mereka, bahkan jika sementara, di tengah -tengah masyarakat yang menghambat ekspresi mereka.
Dalam "Reading Lolita di Teheran," Azar Nafisi merefleksikan perjuangan pribadi yang dihadapi oleh wanita di bawah rezim yang menindas di Iran. Karakter sering merasa menantang untuk menyuarakan kekecewaan dan penghinaan mereka di depan umum, yang mengarah pada rasa isolasi. Sebaliknya, mereka menggunakan perasaan mereka di saat -saat pribadi, membuat narasi yang dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan. Namun, kisah -kisah ini cenderung kehilangan arti pentingnya begitu mereka dibagikan.
Memoar Nafisi menggambarkan bagaimana seni dan sastra menjadi tempat perlindungan bagi para wanita ini, memungkinkan mereka untuk menghadapi kenyataan mereka secara tidak langsung. Tindakan mendongeng berfungsi sebagai outlet terapeutik, meskipun sering terasa tidak memadai dalam menghadapi penindasan yang sedang berlangsung. Dengan cara ini, literatur memungkinkan mereka untuk merebut kembali suara mereka, bahkan jika sementara, di tengah -tengah masyarakat yang menghambat ekspresi mereka.