Kurt Vonnegut Jr. merefleksikan keinginannya untuk kembali ke keadaan kejernihan mental dan kepolosan, mirip dengan yang baru lahir, di tengah kekacauan dunia. Kerinduan ini akan pikiran yang lebih sederhana dan kurang terbebani menyoroti kompleksitas dan tantangan yang dia hadapi sepanjang hidupnya. Ini menggarisbawahi tema kekecewaan terhadap masyarakat dan dampak dari dunia yang rusak pada jiwa seseorang.
Kutipannya dari "Breakfast of Champions" merangkum kerinduan mendalam akan kemurnian dalam pemikiran dan semangat, mengkomunikasikan rasa nostalgia yang mendalam dan kritik terhadap pengalaman modern. Tulisan Vonnegut sering bergulat dengan absurditas kehidupan, dan sentimen ini menggambarkan perjuangan untuk mendamaikan kedamaian batin dengan kekacauan eksternal.