Kita yang tinggal di Republik Islam Iran memahami baik tragedi dan absurditas pujian yang kami sasaran. Kami harus mengolok-olok kesengsaraan kami sendiri untuk bertahan hidup. Kami juga secara naluriah mengenali orang-orang mewah tidak hanya pada orang lain, tetapi dalam diri kami. Ini adalah salah satu alasan bahwa seni dan sastra menjadi sangat penting bagi kehidupan kita: mereka bukan kemewahan tetapi suatu keharusan. Apa yang ditangkap Nabokov adalah tekstur kehidupan dalam masyarakat totaliter, di mana Anda benar -benar di dunia ilusi yang penuh dengan janji -janji palsu, di mana Anda tidak dapat lagi membedakan antara Juruselamat dan algoji Anda.


(Those of us living in the Islamic Republic of Iran grasped both the tragedy and absurdity of thecruelty to which we were subjected. We had to poke fun at our own misery in order to survive.We also instinctively recognized poshlust-not just in others, but in ourselves. This was one reasonthat art and literature became so essential to our lives: they were not a luxury but a necessity.What Nabokov captured was the texture of life in a totalitarian society, where you are completelyalone in an illusory world full of false promises, where you can no longer differentiate betweenyour savior and your executioner.)

📖 Azar Nafisi

 |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Di Iran, orang -orang mengalami perpaduan unik antara tragedi dan absurditas dalam kehidupan sehari -hari mereka di bawah rezim totaliter. Untuk mengatasi penderitaan mereka, mereka sering menggunakan humor, menggunakan tawa sebagai sarana bertahan hidup. Lingkungan ini memungkinkan kesadaran diri yang mendalam mengenai kekurangan mereka sendiri, yang disebut sebagai Poshlust. Menjadi jelas bahwa sastra dan seni bukanlah kemewahan belaka; Mereka sangat penting untuk keberadaan dan pemahaman tentang realitas mereka.

Refleksi Azar Nafisi tentang karya Nabokov menyoroti pengalaman mengisolasi dalam masyarakat yang represif. Ini menghadirkan dunia di mana membedakan antara sekutu sejati dan penindas menjadi hampir mustahil. Rasa kekecewaan ini beresonansi secara mendalam, ketika individu menavigasi hidup mereka di tengah -tengah janji -janji kosong dan kondisi yang menindas, mencari makna dan kejelasan melalui kekuatan kata -kata dan ekspresi artistik.

Page views
69
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.