Kita sombong sekali, kita lupa bahwa kita bukanlah alasan terjadinya evolusi, kita bukanlah inti dari evolusi. Kita adalah bagian dari evolusi. Sayangnya, kita percaya bahwa kita diciptakan untuk mendominasi planet ini, untuk mendominasi alam. Itu tidak benar.

Kita sombong sekali, kita lupa bahwa kita bukanlah alasan terjadinya evolusi, kita bukanlah inti dari evolusi. Kita adalah bagian dari evolusi. Sayangnya, kita percaya bahwa kita diciptakan untuk mendominasi planet ini, untuk mendominasi alam. Itu tidak benar.


(We are so arrogant, we forget that we are not the reason for evolution, we are not the point of evolution. We are part of evolution. Unfortunately, we believe that we've been created to dominate the planet, to dominate nature. Ain't true.)

📖 Ted Danson

🌍 Amerika  |  👨‍💼 Aktor

(0 Ulasan)

Kutipan ini menantang pandangan antroposentris bahwa manusia adalah puncak atau tujuan akhir evolusi. Ini berfungsi sebagai pengingat serius akan posisi kita dalam jaringan kehidupan yang luas, menekankan kerendahan hati dan perlunya perubahan perspektif. Sepanjang sejarah, umat manusia sering menganggap diri mereka memiliki status atau takdir khusus—sebuah gagasan yang mendorong dominasi terhadap alam dibandingkan hidup berdampingan. Kesombongan yang berasal dari keyakinan ini telah menyebabkan degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan ketidakseimbangan ekologi. Menyadari bahwa kita hanyalah bagian dari evolusi dan bukan titik fokusnya akan mendorong sikap yang lebih rendah hati dan menumbuhkan rasa hormat terhadap spesies dan ekosistem lain. Memahami keterhubungan kita mungkin membuka jalan bagi interaksi yang lebih berkelanjutan dan etis dengan planet ini. Evolusi tidak melayani kepentingan manusia; sebaliknya, manusia adalah produk dari proses evolusi selama jutaan tahun, yang membentuk kita sebagai bagian dari alam dan bukan sebagai tuan dari alam. Perspektif ini mengundang refleksi diri tentang perilaku, nilai, dan tanggung jawab kita. Mengakui bahwa kita bukanlah asal mula atau tujuan akhir mengubah narasi dari narasi kendali menjadi penatalayanan. Kita mempunyai kesempatan—dan mungkin kewajiban—untuk belajar dari alam daripada mendominasinya, sehingga menjamin kelangsungan hidup spesies lain yang tak terhitung jumlahnya dan kesejahteraan masa depan kita sendiri.

Page views
80
Pembaruan
Desember 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.