Kami mewarisi dari leluhur kami yang tinggal di Eden, rasa kebahagiaan pra-kejatuhan mereka. Hati kami menolak untuk puas dengan dosa, penderitaan, kebosanan, dan tujuan tanpa tujuan kami merindukan sesuatu yang lebih baik. Jika kita hanya produk seleksi alam dan kelangsungan hidup yang paling cocok, kita tidak memiliki alasan untuk mempercayai kebahagiaan kuno yang ada. Tapi kita semua nostalgia untuk eden yang hanya kita lihat petunjuk singkat. Sayangnya


(we inherited from our Eden-dwelling ancestors a sense of their pre-Fall happiness. Our hearts refuse to settle for sin, suffering, boredom, and purposelessness-we long for something better. Were we merely the product of natural selection and survival of the fittest, we'd have no grounds for believing any ancient happiness existed. But we are all nostalgic for an Eden we've only seen fleeting hints of. Unfortunately)

(0 Ulasan)

Dalam bukunya "God's Promise of Happiness," Randy Alcorn membahas kerinduan bawaan yang dimiliki manusia untuk kebahagiaan yang mengingatkan pada Eden. Dia menyarankan bahwa kerinduan ini berasal dari pengalaman kegembiraan leluhur kita sebelum musim gugur, menanamkan dalam diri kita keinginan untuk keberadaan yang lebih baik di luar perjuangan yang kita hadapi. Alih -alih menerima dosa, penderitaan, dan ketidakberdayaan sebagai realitas kita, hati kita mencari cita -cita yang mencerminkan kebahagiaan masa lalu.

Alcorn...

Page views
3
Pembaruan
Januari 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.