Ketika kita kehilangan rasa yang mungkin, kita kehilangannya dengan cepat. Suatu hari kita diserap dengan berpakaian dengan baik, mengikuti berita, menjaga, mengatasi, apa yang bisa kita sebut tetap hidup; Hari berikutnya kita tidak. Suatu hari kita membalik halaman dari apa pun yang telah tiba di surat hari itu dengan antusiasme nyata-mungkin itu adalah mode, mungkin ini adalah urusan luar negeri, apa pun itu kita sangat tertarik, senang memiliki buku pegangan ini untuk menjaga, kunci untuk tetap hidup-belum di hari berikutnya kita berjalan di kota Madison tidak pernah melihat di Barney dan Armani mereka atau di Park Past di Dewan dan hubungan luar negeri di luar kota.


(When we lose that sense of the possible we lose it fast. One day we are absorbed by dressing well, following the news, keeping up, coping, what we might call staying alive; the next day we are not. One day we are turning the pages of whatever has arrived in the day's mail with real enthusiasm-maybe it is Vogue, maybe it is Foreign Affairs, whatever it is we are intensely interested, pleased to have this handbook to keeping up, this key to staying alive-yet the next day we are walking uptown on Madison past Barney's and Armani or on Park past the Council on Foreign Relations and we are not even glancing at their windows.)

📖 Joan Didion

🌍 Amerika  |  👨‍💼 Pengarang

(0 Ulasan)

Dalam "Blue Nights" karya Joan Didion, ia merenungkan sifat minat dan keterlibatan dalam hidup yang singkat. Dia menangkap kontras antara momen-momen antusiasme yang semarak, di mana seseorang secara aktif terlibat dengan dunia melalui mode, berita, dan peristiwa budaya, dan momen-momen pelepasan, di mana pengejaran yang pernah dinikmati ini menjadi tidak relevan. Pergeseran cepat ini menggambarkan bagaimana rasa kemungkinan kita dapat hilang dalam sekejap, membuat kita merasa terputus dan tidak tertarik pada hal -hal yang pernah memikat kita.

Didion menekankan pentingnya mempertahankan rasa koneksi dengan dunia di sekitar kita. Dia menggambarkan kesadaran pedih bahwa apa yang pernah membawa kegembiraan dan perspektif dapat dengan cepat berubah menjadi ketidakpedulian. Pesan ini berfungsi sebagai pengingat kerapuhan keterlibatan kita dengan kehidupan dan dampaknya terhadap kesejahteraan kita, menunjukkan bahwa ketika kita kehilangan visi kita tentang apa yang mungkin, kita mungkin menemukan diri kita menyelinap menjauh dari pengalaman dan koneksi yang bermakna.

Page views
90
Pembaruan
Januari 29, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.