Anda menerima orang lain dan Anda mencintai orang lain apa adanya dan itu saja.
(You accept people and you love people for who they are and that's that.)
Kutipan ini dengan indahnya menekankan pentingnya penerimaan dan cinta tanpa syarat. Hal ini menunjukkan bahwa belas kasih sejati melibatkan merangkul orang lain tanpa berusaha mengubahnya, menghargai diri sejati mereka. Pandangan seperti ini memupuk hubungan sejati yang dibangun atas dasar pemahaman dan rasa hormat, sehingga menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berempati. Berhubungan dengan orang lain pada tingkat ini tidak hanya mendorong pertumbuhan pribadi tetapi juga memperkuat ikatan dan memupuk rasa kebersamaan dan kepemilikan.