Kutipan dari buku Naguib Mahfouz "The Mirage" menyoroti perasaan penyesalan yang mendalam yang dapat muncul bahkan di tengah -tengah iman seseorang. Ini menyampaikan rasa gejolak batin di mana kekuatan kepercayaan berbenturan dengan berat tindakan masa lalu atau peluang yang terlewatkan. Konflik ini dapat menyebabkan ketidakpuasan yang mendalam, membuat individu bergulat dengan apa yang mungkin terjadi, bahkan ketika mereka memegang keyakinan mereka.
Pada dasarnya, Mahfouz menggambarkan perjuangan emosional yang datang ketika seseorang mengakui perbedaan antara aspirasi dan realitas mereka. Kutipan ini berfungsi sebagai pengingat pedih bahwa iman saja tidak dapat melindungi kita dari rasa sakit penyesalan. Ini menangkap kompleksitas pengalaman manusia, di mana harapan dan penyesalan hidup berdampingan, menekankan perlunya refleksi diri dan pembelajaran yang harus terjadi untuk bergerak maju.