Selama musim ini, saya menghindari media. Bukannya saya berusaha menghindari mereka, tapi saya tahu jika mereka menangkap saya, akan ada, misalnya, 10 orang di sekitar saya, dan saya harus menjawab pertanyaan demi pertanyaan, di mana pada saat itu, setelah latihan, saya harus menjaga tubuh saya dan memulihkan diri.
(During the season, I dodge the media, kind of. It's not that I'm trying to avoid them, but I know if they get a hold of me, there's going to be, like, 10 people around me, and I'm going to have to answer question after question, where in that time, after practice, I need to be taking care of my body and recovering.)
Kutipan ini menyoroti tantangan di balik layar yang sering diabaikan yang dihadapi para atlet terkait interaksi media. Banyak penggemar dan pengikut melihat penampilan mereka di lapangan atau lapangan tetapi tidak selalu menyadari tekanan dan gangguan dari komitmen media yang datang dari ketenaran. Dalam refleksi ini, kita melihat seseorang yang menghargai kesejahteraannya dan menyadari bahwa paparan media secara terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mentalnya. Atlet memilih untuk membatasi paparannya dengan menghindari media selama masa-masa kritis di musimnya, khususnya untuk memprioritaskan istirahat dan pemulihan. Hal ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang kesadaran diri dan batasan—pentingnya menjaga kesehatan seseorang terhadap tuntutan kehidupan publik. Dalam konteks yang lebih luas, kutipan ini menggarisbawahi keseimbangan yang harus dijaga oleh para pelaku, dalam mengarahkan kepentingan publik dan kesehatan pribadi. Hal ini mengingatkan kita bahwa di balik kesuksesan setiap atlet, terdapat kebutuhan akan ketahanan, disiplin, dan kepedulian terhadap diri sendiri. Hal ini juga merupakan bukti berkembangnya pengakuan bahwa kesehatan mental dan fisik sama pentingnya dengan metrik kinerja. Kejujuran para atlet tentang kebutuhan mereka akan ruang dan pemulihan memanusiakan mereka melebihi kepribadian olahraga mereka, menginspirasi orang lain untuk mendukung kesadaran diri dan batasan dalam kehidupan mereka sendiri. Menyadari dan menghormati keterbatasan energi dan sumber daya mental kita sangat penting untuk mencapai keunggulan berkelanjutan dalam karier yang penuh tekanan, dan kutipan ini dengan indah mewujudkan kebenaran tersebut.