Untuk sesaat, mata Isabel bertemu dengan seseorang yang melihat ke luar jendela, seorang wanita berwajah tipis dengan rambutnya terasa di atas roti. Wanita itu mulai tersenyum, tetapi berhenti, seolah-olah sadar entah bagaimana melanggar konvensi isolasi yang dengannya sebagai penghuni kota kita menghakimi diri kita sendiri. Bus bergerak, dan Zisabel merasakan keinginan tiba -tiba untuk berlari di sampingnya, untuk melambaikan tangan kepada wanita itu, untuk mengetahui pertukaran perasaan sesama yang tak terduga di antara mereka. Tapi dia benar -benar mot, dia tidak pernah bertindak atas impuls -impuls ini, dan karena itu mungkin telah membingungkan atau bahkan menakuti wanita lain.


(For a moment, Isabel's eyes met those of someone looking out of the window, a thin-faced woman with her hair done up in a bun. The woman began a smile, but stopped, as if conscious of somehow transgressing the conventions of isolation with which as city-dwellers we immure ourselves. The bus moved on, and zisabel felt a sudden desire to run alongside it, to wave to the woman, to aknowledge the unexpected exchange of fellow feeling between them. But she did mot, necause she never acted on these impulses, and because it might have puzzled or even frightened the other woman.)

(0 Ulasan)

Dalam momen singkat, Isabel terhubung dengan seorang wanita berwajah tipis di jendela bus, yang hampir tersenyum padanya. Interaksi singkat ini menyoroti hambatan umum yang diciptakan kehidupan kota antara individu, di mana perasaan isolasi sering berlaku. Kerinduan Isabel untuk membalas senyum wanita itu mencerminkan kerinduannya yang lebih dalam akan hubungan manusia di tengah anonimitas kehidupan perkotaan.

Namun, dia ragu -ragu untuk bertindak atas dorongan hati, sadar bahwa spontanitas seperti itu mungkin membingungkan atau mengganggu wanita itu. Perjuangan internal ini mewakili tantangan yang dihadapi banyak orang dalam menjangkau orang lain, mengungkapkan kompleksitas interaksi sosial modern di mana takut melanggar norma sosial sering melampaui kemanusiaan sejati.

Page views
23
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.