Saya ingin terlihat seperti Madonna ketika saya seusianya. Saya juga melihat para atlet dan menyukai tubuh mereka. Saya selalu ingin menjadi berotot, bukan kurus. Banyak wanita yang melakukan yo-yo, tetapi saya selalu sadar jika saya mulai sedikit kehilangan bentuk tubuh. Saya tidak pernah melihat timbangannya tetapi saya tahu. Itu terjadi di perut dan pantatku.
(I'd like to look like Madonna when I'm her age. I also look at athletes and love their bodies. I've always wanted to be muscly, not skinny. A lot of women yo-yo around, but I'm always aware if I'm getting a bit out of shape. I never look at the scales but I can just tell. It goes on my tum and bum.)
Kutipan ini mengungkapkan perspektif yang asli dan relevan tentang citra tubuh dan tujuan kebugaran pribadi. Pembicara mengagumi tokoh-tokoh ikonik seperti Madonna dan para atlet, menyoroti keinginan untuk meniru kualitas fisik mereka—kekuatan, keototan, dan kepercayaan diri—daripada sekadar berusaha untuk menjadi kurus. Pendekatan ini mengalihkan fokus dari tekanan masyarakat ke pandangan yang lebih memberdayakan mengenai kesehatan dan kekuatan, menekankan bagaimana meningkatkan kesadaran terhadap tubuh dapat menumbuhkan hubungan yang lebih sehat dengannya.
Penyebutan tidak menimbang diri sendiri tetapi merasakan perubahan berdasarkan isyarat tubuh menunjukkan pendekatan kesadaran dan intuitif terhadap kesadaran tubuh, kontras dengan ukuran kebugaran yang obsesif atau dangkal. Hal ini juga menyiratkan upaya sadar untuk menjaga konsistensi dan kepercayaan diri meskipun ada kecenderungan masyarakat bagi perempuan untuk berbadan besar. Kekhawatiran terhadap area tertentu seperti perut dan bokong menggarisbawahi bagaimana bentuk dan penampilan tubuh terus menjadi pusat persepsi diri bagi banyak orang, mencerminkan tanda-tanda awal kepositifan tubuh dengan mengenali dan menghargai bentuk alami seseorang.
Secara keseluruhan, kutipan ini memperjuangkan perspektif seimbang tentang citra tubuh yang menghargai kekuatan, vitalitas, dan kesadaran diri dibandingkan standar kecantikan yang sewenang-wenang. Hal ini mendorong individu untuk menetapkan tujuan pribadi yang berakar pada kesehatan dan kebahagiaan, bukan pada validasi eksternal, menjadikannya hal yang menyentuh dan menginspirasi bagi mereka yang menghadapi masalah serupa.
---Ellie Goulding---