Saya tidak ingin buku itu menjadi sebuah buku yang berisi pernyataan-pernyataan.
(I didn't want it to be a book that made pronouncements.)
Kutipan ini menyoroti pendekatan yang bijaksana dalam menulis dan bercerita, menekankan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang otentik dan asli daripada berwibawa atau instruktif. Seringkali, penulis dan pencipta merasa tertekan untuk menyampaikan pesan atau menyajikan ide-ide yang terkesan bersifat diktator, sehingga berpotensi mengasingkan pembacanya atau membatasi keterbukaan penafsiran. Sebaliknya, pembicara di sini mengungkapkan preferensinya terhadap transparansi dan kerendahan hati—yang bertujuan untuk berbagi pemikiran dan narasi tanpa memposisikan diri mereka sebagai pemberi suara kebenaran.
Pola pikir ini mendorong pemahaman yang lebih bernuansa sastra dan seni, yang tujuannya adalah untuk membangkitkan refleksi dan mendorong keterlibatan daripada memaksakan keyakinan. Hal ini mendorong gagasan bahwa cerita dan gagasan harus berfungsi sebagai jendela menuju pengalaman dan perspektif yang berbeda, bukan sebagai podium untuk kebenaran yang pasti. Pendekatan seperti ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mengundang bagi pembaca, memungkinkan mereka menarik kesimpulan sendiri, mempertanyakan asumsi, dan terhubung secara pribadi dengan materi.
Selain itu, perspektif ini mungkin mencerminkan pengakuan terhadap kompleksitas yang melekat pada kondisi manusia. Tidak ada satu pun penulis atau pencipta yang memiliki seluruh jawaban; sebaliknya, karya mereka menjadi pembuka percakapan atau cermin, menangkap nuansa pengalaman manusia dibandingkan menawarkan pernyataan monolitik. Sikap ini dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih jujur dan berlapis, mendorong rasa ingin tahu dan kerendahan hati.
Secara keseluruhan, kutipan ini merayakan kekuatan kehalusan dan pentingnya memberikan ruang untuk interpretasi, memupuk ruang di mana ide-ide dapat bernafas dan berkembang tanpa kendala didaktisisme. Hal ini menggarisbawahi keindahan penceritaan yang menghormati kecerdasan penonton dan mengundang keterlibatan pada tingkat yang lebih dalam.