Saya tidak pernah menyukai musisi. Saya tahu para gadis seharusnya tergila-gila pada vokalis yang memejamkan mata saat bernyanyi dan menganggukkan kepala saat drum dimainkan, tapi saya seperti Shania Twain dalam hal itu: Itu tidak terlalu membuat saya terkesan. Saya akan lebih mengutamakan kecerdasan dan otak daripada kemampuan membawakan lagu kapan saja.

Saya tidak pernah menyukai musisi. Saya tahu para gadis seharusnya tergila-gila pada vokalis yang memejamkan mata saat bernyanyi dan menganggukkan kepala saat drum dimainkan, tapi saya seperti Shania Twain dalam hal itu: Itu tidak terlalu membuat saya terkesan. Saya akan lebih mengutamakan kecerdasan dan otak daripada kemampuan membawakan lagu kapan saja.


(I have never been one for musicians. I know girls are supposed to go crazy for frontmen who close their eyes when they sing and nod their heads when the drums kick in, but I'm like Shania Twain with that stuff: That don't impress me much. I'll take wit and brains over the ability to carry a tune any day.)

📖 Julie Klausner

🌍 Amerika  |  👨‍💼 Pengarang

(0 Ulasan)

Kutipan ini menyoroti preferensi terhadap kecerdasan dan kepribadian dibandingkan bakat dangkal atau karisma yang sering ditekankan dalam industri musik. Hal ini menantang kekaguman stereotip terhadap kinerja yang mencolok, menunjukkan bahwa kecerdasan dan kecerdasan otentik adalah kualitas yang lebih berharga. Perbandingan pembicara dengan Shania Twain menambahkan humor dan keterhubungan, menekankan fokus pada substansi daripada gaya. Perspektif seperti ini mendorong kita untuk menghargai kedalaman dan kualitas asli seseorang dibandingkan penampilan atau penampilan yang dangkal.

Page views
0
Pembaruan
Desember 30, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.