Saya mempunyai kebebasan ketika saya hidup dalam topeng, dan sebaliknya, saya bisa merasa sangat terekspos ketika kamera memotret wajah asli saya. Seperti perbedaan antara berjalan keluar pintu depan dengan sweter dan jeans atau Speedo.

Saya mempunyai kebebasan ketika saya hidup dalam topeng, dan sebaliknya, saya bisa merasa sangat terekspos ketika kamera memotret wajah asli saya. Seperti perbedaan antara berjalan keluar pintu depan dengan sweter dan jeans atau Speedo.


(I have such freedom when I'm living through a mask, and by contrast, can feel very exposed when a camera is capturing my real face. Kind of like the difference between walking out your front door in a sweater and jeans or in a Speedo.)

πŸ“– Doug Jones

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Aktor

πŸŽ‚ May 24, 1960
(0 Ulasan)

Kutipan ini mengeksplorasi kontras antara privasi yang kita rasakan saat bersembunyi di balik topeng atau kepribadian dan kerentanan yang muncul akibat paparan yang sebenarnya. Hal ini menyoroti bagaimana topeng atau interpretasi memungkinkan kita menavigasi dunia dengan rasa aman, sementara mengungkapkan jati diri kita dapat membuat kita merasa terbuka dan tidak nyaman. Analogi pakaian menggarisbawahi pentingnya hambatan terhadap keaslian pribadi dan bagaimana hambatan tersebut memengaruhi persepsi diri dan interaksi kita. Hal ini mendorong introspeksi tentang keseimbangan antara keaslian dan perlindungan diri, dan bagaimana persepsi masyarakat membentuk kenyamanan kita dengan kerentanan.

Page views
0
Pembaruan
Desember 29, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.