Aku tidak pernah memberikan diriku yang sebenarnya. Saya mempunyai seratus sisi, dan pertama-tama saya memutar ke satu arah, lalu ke arah yang lain. Saya memainkan permainan yang mendalam. Saya memiliki sejumlah kartu kuat di lengan saya. Aku tidak pernah menjadi diriku sendiri, kecuali kepada dua orang teman.

Aku tidak pernah memberikan diriku yang sebenarnya. Saya mempunyai seratus sisi, dan pertama-tama saya memutar ke satu arah, lalu ke arah yang lain. Saya memainkan permainan yang mendalam. Saya memiliki sejumlah kartu kuat di lengan saya. Aku tidak pernah menjadi diriku sendiri, kecuali kepada dua orang teman.


(I never give my real self. I have a hundred sides, and I turn first one way and then the other. I am playing a deep game. I have a number of strong cards up my sleeve. I have never been myself, excepting to two friends.)

πŸ“– Mary MacLane

🌍 Kanada  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Penulis

πŸŽ‚ May 1, 1881  β€“  ⚰️ August 6, 1929
(0 Ulasan)

Kutipan ini mengungkapkan pemahaman mendalam tentang sifat beragam identitas manusia. Hal ini menunjukkan bahwa individu sering kali memakai topeng yang berbeda dalam berbagai situasi sosial, sehingga hanya memperlihatkan sebagian dari dirinya pada satu waktu. Gagasan memainkan permainan yang mendalam dan menyembunyikan perasaan atau identitas diri yang sebenarnya menyoroti tema kerentanan, pelestarian diri, dan kompleksitas. Hal ini juga mengisyaratkan kepercayaan dan keintiman, karena pembicara mengaku bahwa hanya dua orang sahabat yang benar-benar mengetahui jati diri mereka. Introspeksi seperti ini mendorong kita untuk mempertimbangkan topeng yang kita kenakan dan pentingnya hubungan yang tulus dalam mengungkapkan sifat sejati kita.

Page views
0
Pembaruan
Desember 30, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.