Saya akan menelepon universitas dan community college dan berkata, 'Saya benar-benar ingin kuliah. Bagaimana cara saya masuk perguruan tinggi? Apa yang harus saya lakukan?' Dan mereka akan berkata, 'Anda harus mendapatkan lamaran. Anda harus mendapatkan surat rekomendasi.' Itu sangat menakutkan. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan.
(I would call universities and community colleges and say, 'I really want to go to college. How do I get to college? What do I do?' And they would say, 'You have to get an application. You have to get letters of recommendation.' It was terrifying. I had no idea what I was doing.)
Kutipan ini menyoroti perasaan kewalahan yang dialami banyak calon mahasiswa saat menjalani proses penerimaan perguruan tinggi untuk pertama kalinya. Kecemasan ini berasal dari ketidaktahuan dan kurangnya bimbingan, yang dapat membuat langkah yang menantang menjadi terasa menakutkan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya sumber daya yang dapat diakses dan bimbingan bagi siswa untuk merasa percaya diri dalam mengejar pendidikan tinggi. Menciptakan sistem yang mendukung dapat mengubah proses yang sulit ini menjadi sebuah perjalanan yang dapat dicapai, memberdayakan siswa untuk mewujudkan aspirasi akademis mereka.