Jika saya memutuskan untuk ragu-ragu, itu keputusan saya.
(If I decide to be indecisive, that's my decision.)
Kutipan ini dengan lucu menyoroti paradoks pilihan dan hak pilihan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan memilih untuk ragu-ragu adalah pilihan yang disengaja, menekankan bahwa individu memiliki kekuatan untuk membentuk tindakan mereka, termasuk tidak adanya tindakan. Kesadaran seperti itu dapat menuntun pada kewaspadaan yang lebih besar terhadap keputusan-keputusan kita dan pentingnya menerima pilihan-pilihan kita, apakah itu melibatkan bergerak maju atau dengan sengaja berhenti sejenak. Merangkul perspektif ini dapat menumbuhkan rasa pemberdayaan dan tanggung jawab terhadap arah hidup kita.