Dalam konteks pengalaman prajurit selama Perang Saudara, hardtack berfungsi sebagai makanan pokok, sering dikenakan pembusukan. Jika hardtack mengembangkan cetakan, itu dianggap tidak dapat dimakan dan dibuang. Namun, jika itu hanya dipenuhi dengan kumbang, itu masih didistribusikan kepada pasukan. Memahami kondisi mereka yang keras, tentara kadang -kadang terpaksa memanaskan biskuit di atas api untuk mengusir serangga atau hanya mengkonsumsinya dalam kegelapan, mencoba mengabaikan ketidaknyamanan.
Praktik-praktik ini mencerminkan realitas yang menantang yang dihadapi oleh tentara, yang harus beradaptasi dengan ketentuan yang kurang ideal yang tersedia bagi mereka. Kesediaan untuk makan Hardtack yang rapi berbicara tentang ketahanan mereka dan perlunya bertahan hidup di tengah -tengah kerasnya masa perang. Kutipan dari "Tentara Lincoln" Bruce Catton ini menyoroti tidak hanya tantangan nutrisi tetapi juga mekanisme koping psikologis yang digunakan oleh pasukan untuk menanggung keadaan mereka.