Itu mengalahkannya bahwa siapa pun bisa membawa hasil seperti itu jika mereka tahu, atau bisa membayangkan, patah hati keluarga korban. Tentu saja orang-orang yang melakukan hal-hal ini biasanya kurang dalam imajinasi moral-mereka tidak dapat melihat seperti apa rasanya karena mereka hanya tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya.


(It defeated him that anybody could ever bring such a result about if they knew, or could imagine, the heartbreak of the victim's family. Of course the people who did these things were usually deficient in moral imagination-they could not see what it would be like because they simply lacked the capacity to do so.)

(0 Ulasan)

Dalam "Departemen Kejahatan Sensitif," Alexander McCall Smith mengeksplorasi pemutusan yang mengerikan antara para pelaku kejahatan dan kesedihan emosional yang mereka sebabkan pada keluarga korban. Sang protagonis bergulat dengan realitas yang meresahkan bahwa individu yang melakukan tindakan berbahaya sering kali tidak memiliki imajinasi moral untuk memahami penderitaan yang mereka timbulkan. Defisit ini memungkinkan mereka untuk bertindak tanpa pemahaman penuh tentang konsekuensi dari tindakan mereka.

Refleksi ini menimbulkan pertanyaan tentang empati dan akuntabilitas, menunjukkan bahwa kesadaran yang lebih dalam tentang pengalaman manusia dapat menghalangi tindakan kekerasan yang tidak masuk akal. Penulis dengan pedang menggambarkan bagaimana ketidakmampuan untuk berempati tidak hanya berdampak pada para korban langsung tetapi juga menyoroti kegagalan sosial yang lebih luas untuk menghargai seluk -beluk emosi dan hubungan manusia.

Page views
11
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.